Dokter H Ahmadi Nur Huda, SpKJ, Psikiater Sekaligus Pendiri Pondok Pesantren

  • Bagikan

   Untuk pasien (dengan kasus) kejiwaan sebagian memang merasa dirinya tidak sakit, sehingga hal ini merupakan penyulit terbesar untuk penyembuhan mereka. Terlebih lagi bila keluarga juga kurang memahami dan kurang kooperatif. Jadi menurutnya, pasien ideal adalah pasien yang menyadari dan memahami bahwa dirinya mengalami gangguan kejiwaan; dia berusaha semaksimal dan seoptimal mungkin untuk sembuh dan berobat secara teratur, tentunya diikuti oleh dukungan sahabat dan keluarga. 


Rahasia Sukses

Terminologi sukses itu untuk setiap orang berbeda-beda. Bagi Ahmadi, sukses itu adalah apa yang dikerjakannya bermanfaat untuk orang lain, dan itu merupakan kebahagiaan tersendiri bagi dirinya. Juga, hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok menjadi lebih baik lagi.  


Berbicara tentang kesuksesan, tentulah tidak dapat dipisahkan dari orang-orang tercinta, terdekat di sekitarnya. Diakui oleh Ahmadi bahwa ada orang-orang penting yang berada di balik kesuksesannya, seperti: kedua orang tua, keluarga, saudara, dengan dukungan institusi dan lembaga. Yang pertama dan utama adalah kedua orang tua. 


Ada pula guru-guru yang amat berkesan dan berpengaruh dalam kehidupan Dr. Ahmadi sampai saat ini.Dari pesantren, Bp. K.H. Muslich Abdurrahman. Beliau adalah sosok yang alim, kharismatik, dan penuh keteladanan. Ahmadi sempat berguru dan dianggap sebagai keluarganya saat menemani keponakannya, Taufiq Prabowo, yang sekarang sudah selesai menempuh S3 dari Australia. Guru dari kedokteran, Bp.dr.Ismed Yusuf, Sp.KJ. (KPA), saat itu kepala bagian Psikiatri di FK UNDIP dan FK UNISSULA Semarang, yang meminta FK UNISSULA ada bagian psikiatrinya.

  • Bagikan

Exit mobile version