FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Gebrakan Danny-Fatma di awal start pemerintahannya yakni Makassar Recover diapresiasi sejumlah pihak. Wakil Ketua DPRD Makassar Adi Rasyid Ali atau ARA pun menyatakan demikian. 100 persen ia sepakat atas gagasan tersebut.
Nama Makassar Recover dianggap keren dan kekinian. Tapi tunggu dulu. Sementara ini, anggap ARA, hanya judulnya saja yang oke punya, isi program dan outputnya belum bisa dikatakan demikian.
"Soal nama Makassar Recover 100 persen kita setuju. Nama judulnya bagus, kekinian. Tapi tunggu dulu isi kegiatannya bagaimana. Apakah sebagus namanya. Apakah malah menimbulkan kerumunan baru. Isi dari judulnya perlu dijelaskan apa saja. Jangan sampai yang ada, pemborosan anggaran saja," papar Ketua Demokrat Makassar itu, Sabtu (27/3/2021).
Sejauh ini anggaran daerah mencapai Rp 370 miliar dialokasikan untuk program unggulan pengentasan Covid-19. Anggaran sebesar itu diharapkan membawa optimisme menekan laju penularan wabah di Makassar dengan cara kekinian dan efisien.
Sayangnya, sampai hari ini, DPRD sebagai mitra sejajar pemerintah belum mendapatkan secara utuh penjelasan terkait isi program Makassar Recover itu. Apalagi kemudian didengungkan anggarannya akan ditambah guna menutupi bansos untuk warga miskin yang tidak tercover pemerintah pusat.
"Bagaimana anggarannya mau ditambah isinya saja kita belum dijelaskan. Apa saja isinya, apa saja programnya, apa saja sasaran yang dituju. Kita DPRD belum mendapat pemaparan dari pemerintah. Jadi kita jangan jadi juru bicara pemerintah. Kita ini dewan tugasnya fungsi pengawasan," tegasnya.