Makassar Sulit Bebas Banjir

  • Bagikan
Sistim drainase terbuka di Jl Ratulangi Minggu, 28 Maret. Mengantisipasi banjir Pemkot Makassar melakukan penggalian dan mengangkat sampah disetiap drainase dalam kota -- TAWAKKAL/FAJAR

Kata dia, seharusnya saluran existing di Jalan AP Pettarani hanya menampung air hujan di area tersebut. Akan tetapi, saluran itu dipakai untuk pembuangan air hujan dan limbah di kawasan Pettarani.

"Dari situ ada penyimpangan kapasitas yang seharusnya dan saluran berubah fungsi dari saluran jalan menjadi saluran kawasan. Jadi memang outletnya yang tidak diperbaiki," bebernya kepada FAJAR, kemarin.

Pembuangan dari tol layang ke saluran exsisting, tak hanya ke kawasan Sinrijala. Melainkan seluruh saluran di sepanjang Pettarani. Sehingga secara kapasitas, tak berbeda dengan sebelum adanya tol layang.

"Catchman area tidak berubah. Kalau bicara jaringan saluran harus ada perencanaan secara keseluruhan. Jangan sampai hanya menyalahkan satu pihak saja," tambahnya.

Kolam di Perumahan

Dihubungi terkait kontribusi pengembang terhadap masalah drainase di Kota Makassar, Ketua DPD REI Sulsel, M Sadiq mengaku sebelum membangun kawasan perumahan, pengembang sudah mengantongi peil banjir dari pemerintah.

Sehingga, kata dia, dampak banjir dari curah hujan tinggi dapat diminimalisasi. "Jadi kami membangun biasanya menyesuaikan dengan itu. Kalau peil banjirnya sudah keluar baru kami membangun," katanya.

Ia menerangkan, sebetulnya di dalam suatu kompleks, pengembang juga sudah membuat drainase yang sesuai volume perumahan. Dalam kawasan perumahan, 60 persennya untuk komersil dan 40 persen area terbuka. Termasuk drainase.

"Jadi kami pasti bikin drainas ejuga. Biasanya karena ada pembangunan baru yang buka lebih tinggi, nah itu yang bikin tumpag tindih. Diperparah curah hujan yang tinggi," paparnya.

  • Bagikan