FAJAR.CO.ID, PINRANG -- Serapan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Bumi Lasinrang berjalan stagnan. Sejauh ini, belum pernah mencapai angka 100 persen. Realiasi hanya 90,7 persen, masih ada kebocoran pendapatan.
Kepala Bidang Pendapatan BKUD Kabupaten Pinrang, Harumin mengakui, sepanjang tahun 2020 PAD dari PBB itu ditarget Rp8,7 miliar. Adapun realisasinya hanya Rp7,9 miliar atau 90,7 persen.
"Kalau bicara PAD dari PBB, dari tahun ke tahun, angkanya memang belum pernah 100 persen. Masih berkisar 80-90 persen realisasi dari target," ujarnya, Rabu 31 Maret.
Harumin merinci, Kecamatan Mattiro Bulu merealisasikan penerimaan PBB sebesar Rp625 juta dari target Rp637 juta atau 98,15 persen. Disusul Kecamatan Cempa yang ditargetkan Rp480 juta dengan realisasi Rp475 juta atau 98,11 persen.
Diurutan ketiga, ada Kecamatan Batulappa dengan capaian realisasi Rp133 juta dari target 136 juta atau 97,85 persen.
Sementara Kecamatan Paleteang berada di posisi paling bawah persentase targetnya. Capaian realisasinya Rp611 juta dengan target Rp732 juta atau hanya 83,50 persen.
"Salah satu kendala juga, kenapa tidak pernah capaian target, yah soal kesadaran masyarakat. Nah selanjutnya, ini soal data juga. Dua tahun terakhir ini kami sedang melakukan pemutakhiran data," jelasnya.
Sementara itu, Bupati Pinrang, Andi Irwan Hamid, ikut menyayangkan realisasi PAD dari PBB itu belum bisa mencapai angka 100 persen sejauh ini. Namun, untuk saat ini pihaknya belum bisa memaksa para wajib pajak. Itu dengam pertimbangan masih situasi pandemi.