FAJAR.CO.ID, Luwu Utara --- Kuliah Kerja Nyata (KKN) identik dengan mahasiswa, yaitu bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat melalui pendekatan keilmuan yang diterima mahasiswa selama kuliah di sebuah Perguruan Tinggi.
Nah, apa jadinya jika praktek-praktek KKN juga dilakoni oleh para siswa Sekolah Dasar. Jangan salah, saat ini, muatan kurikulum tak hanya didominasi oleh kurikulum berbasis muatan nasional, tetapi juga kurikulum berbasis muatan lokal, salah satunya adalah perkebunan atau pertanian.
Hal ini pula yang mengilhami Suharto, Kepala Bidang Pembinaan Guru Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Utara, untuk melahirkan sebuah inovasi yang memadukan antara ilmu bercocok tanam dan praktek kepedulian terhadap sesama. Lahirlah inovasi “Kebun Si Pintar” atau “Siswa Peduli Lingkungan Sekitar”.
Inovasi ini bersaing dengan 41 inovasi lainnya di Sulsel untuk masuk ke dalam jajaran elit TOP 30 inovasi terbaik KIPP 2021. Inovasi ini telah melalui serangkaian tahapan penilaian.
Terakhir, Tim Verifikasi Lapangan (Verlap) KIPP Sulsel sudah meninjau Kebun Si Pintar di SD 102 Lindu Masamba. Kesan pertama begitu menggoda, Tim Verlap KIPP Sulsel melihat kesesuain antara presentasi dan implementasi dari inovasi ini.
Tentu tidak sedikit yang ingin tahu, apa sih keunikan dan kebaruan dari inovasi yang mulai diterapkan pada 2018 ini? Oleh inovatornya, Suharto, inovasi ini berangkat dari semangat, bagaimana membangun karakter anak SD untuk selalu peduli terhadap sesamanya, utamanya orang-orang yang kurang mampu.