FAJAR.CO.ID, SUNGGUMINASA -- Tenaga kesehatan (nakes) di RSUD Syekh Yusuf mengeluh. Insentif belum diterima, sementara, pasien yang ditangani cukup banyak.
Salah seorang nakes yang namanya minta untuk tidak disebutkan mengaku sudah menandatangi dana insentif sejak Oktober 2020. Hanya saja, dananya tak kunjung diterima hingga April 2021.
"Anggaran Covid-19 dari tahun lalu kita sudah tanda tangani. Tetapi sampai sekarang, kita belum terima. Sementara banyak sekali pasien kita tangani. Kita lihat mi saja sendiri situasinya," kata salah seorang suster RSUD Syekh Yusuf saat ditemui FAJAR, Senin, 19 April.
Meski belum menerima insentif, para tenaga kesehatan tetap berusaha memberikan pelayanan. Sudah tugas utama sebagai tenaga kesehatan, menyelamatkan nyawa setiap pasien. "Yah mau bagaimana lagi. Kami berharap bisa dicairkan segera. Jasa kami itu hak kami," imbuhnya.
Sementara itu, Plt Direktur RSUD Syekh Yusuf, dr Hasanuddin mengatakan, insentif Covid-19 memang masih berproses. Sebab, juknisnya diverifikasi di daerah, lalu dikirim lagi ke pusat untuk diverifikasi lagi.
"Dahulu dikembalikan ke daerah. Sekarang berproses untuk verifikasi lagi. Jadi bukan enam bulan. Tetapi empat bulan. Karena memang ada beberapa diubah, jadi diminta lagi tanda tangan. Mungkin karena itu dibilang enam bulan. Tahun ini juknis insentif Covid-19 belum ada," katanya.
Meski begitu bebernya, dananya dipastikan ada dan akan terbayarkan. "Nanti kita usahakan bayarkan. Karena itu ada uangnya. Jadi proses. Karena tidak bisa dibayar kalau tidak lewati proses itu," ujar Kadis Kesehatan (kadiskes) Kabupaten Gowa itu.