Adapun, pada awal tahun ini industri asuransi jiwa sudah mulai menggeliat dengan pergerakan kinerja membaik dibandingkan tahun lalu, yakni memperoleh premi Rp14,2 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp11,19 triliun.
Begitupula Chief Communications Officer AXA Mandiri Atria Rai, mengatakan serangkaian edukasi literasi manfaat berasuransi senantiasa dilakukan perusahan secara kontinyu terlebih pada masa pandemi ini.
"Pandemi ini memang sangat mempengaruhi seluruh sektor, termasuk asuransi jiwa. Tetapi kemudian, perubahan yang tercipta dari pandemi ini tentunya akan dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja dan pemanfaatan produk-produk kami," tuturnya dalam kesempatan sama.
Dia menjelaskan, AXA Mandiri berfokus pada proteksi jiwa maupun kesehatan bagi nasabah dengan membuat segmentasi nasabah menyesuaikan dengan kondisi perekonomian saat ini.
Dari sisi pemasaran, dalam menyiasati pandemi, AXA MANDIRI telah mengembangkan layanan digital, dengan meluncurkan dua aplikasi yang dapat digunakan oleh para tenaga pemasar maupun nasabah. Melalui aplikasi tersebut, nasabah dapat melakukan tanya jawab secara langsung, dan mendapatkan poin-poin tertentu dalam membayar premi.
AXA Mandiri pada 2020 sendiri mencatatkan kinerja klaim asuransi sebesar Rp4,8 triliun. Jumlah klaim yang dibayarkan tersebut turun dibandingkan dengan 2019, yang mencapai Rp5,3 triliun.
Akademisi Universitas Negeri Makassar Muhammad Zulfadli memandang perubahan yang terjadi akibat pandemi, banyak mempengaruhi perilaku masyarakat dalam berasuransi.