Menurutnya, unjuk rasa PMII Sinjai murni sebagai bentuk protes terhadap kegiatan studi banding puluhan kepala desa asal Sinjai ke Desa Ponggok, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Studi banding itu dinilai sebagai pemborosan anggaran dan tidak efektif karena dilaksanakan di akhir masa jabatan para kepala desa.
"Jadi saya tegaskan bahwa isu aksi kami dibayar Rp15 juta adalah fitnah yang keji yang dihembuskan oknum yang tidak bertanggungjawab," tegasnya. (sir/fajar)