FAJAR.CO.ID, SENGKANG -- Komisi IV DPRD Wajo mengecam adanya bisnis berkedok kartu identitas dilingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wajo.
Ketua Komisi IV DPRD Wajo, AD. Mayang mengatakan, pembuatan kartu identitas diduga diotaki Sekretaris Disdikbud Wajo, Mahmud Bara terkesan beraroma bisnis. Sebab harga dikenakan begitu mahal.
"Kalau harganya betul begitu, sangat disayangkan. Pejabat tersebut dicopot saja," tegasnya, Rabu, 30 Juni.
Kegiatan yang dibuat Mahmud Baru dinilai merusak program digaungkan Bupati Wajo Amran Mahmud selama ini. Yakni, meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan amanah.
"Kita akan gali informasi di Rapat Dengar Pendapat (RDP) nanti. Sudah kita jadwalkan pekan depan," tuturnya.
Menyikapi hal itu, Kepala Disdikbud Wajo, Faisal ikut menyayangkan kegiatan tersebut. Jika terdapat aroma bisnis didalamnya, maka dari itu segera melakukan klarifikasi kepada bersangkutan.
"Memang pernah saya suruh buat kebijakan untuk menertibkan guru. Tapi salah sekali kalau kejar untung seperti itu," tutupnya.
Terlebih, apabila pejabat tersebut menggunakan mesin pencetak milik kantor membuat id card.
"Saya tidak setuju ini. Makanya saya mau panggil dulu orangnya," tutupnya. (man)