FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, duduk bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar secara virtual, Jumat (16/7/2021).
Ia membahas terkait salah satu program Makassar Recover yang menuai banyak pro kontra di tengah masyarakat, akademisi dan dokter. Selain Makassar Recover, panduan tentang isolasi apung pun ikut dibahas.
Walhasil, diskusi ini menghasilkan dukungan penuh terhadap program yang diinisiasi sendiri oleh Danny.
Dukungan tersebut datang dari 300an peserta forum virtual yang tergabung dari para Professor, akademisi, dan para dokter.
“Puncak daripada perbedaan pendapat yang kemudian menimbulkan pro kontra di sosial media hari ini diselesaikan secara adat. Sipakatau, sipakalebbi dan sipakainga’. Tidak akan selesai ini kalau disosmed makanya forum ini sangat efektif,” ucap Danny.
Awalnya, Danny memaparkan detail program Makassar Recover, perbedaan tugas Raika, Tim Detektor dan Covid Hunter dan ditutup dengan inovasi isolasi apung.
“Jadi guru (peserta zoom) saya semua ini baru mengerti secara detail dan semua paham tidak seperti yang ada di sosmed. Bahkan dia apresiasi dan kagum dengan inovasi saya yaitu isolasi apung yang membantu kerja-kerja rumah sakit,” jelasnya.
Danny pun mendapatkan masukan untuk membuat tim detektor sebagai influencer untuk mengajak orang vaksin secepat mungkin.
“Saya melapor di forum berapa banyak telepon masuk di 112 warga yang membutuhkan tim detektor dan menggunakan covid hunter. Awalnya, tim detektor hanya 3 tugasnya sekarang saya tambah 1 yakni vaksinasi. Jadi sekarang tim detektor 3T 1V, tracing, testing, treatmant dan vaksin. Kenapa? Karena tim detektor ada juga petugas puskesmas jadi sekalian saja. Sesuai perintah presiden juga vaksinasi door to door. Jadi apa bedanya dengan konsep yang sudah lama saya ciptakan tim detektor ini?,” sebutnya.