Sementara ini, kata dia, ada satu perumahan di Kecamatan Moncongloe yang terdeteksi cukup tinggi kasusnya.
"Kalau memang tidak memungkinkan untuk dilaksanakan salat Idul Adha disana maka akan ditiadakan. Ini untuk mencegah penularan covid yang lebih tinggi," akunya.
Dia juga mengatakan, sebelum pelaksanaan salat Idul Adha, petugas Satgas Covid terlebih dahulu akan melakukan penyemprotan disinfektan di masjid.
"Masjid-masjid besar di Kabupaten Maros pun akan dibuka dengan kapasitas 30 sampai 50 persen agar memungkinkan untuk menjaga jarak. Tapi kami akan melaksanakan penyemprotan terlebih dahulu, seperti halnya Idulfitri dulu," katanya.
Sedangkan salat Id di lapangan untuk sementara ditiadakan untuk menghimdari kerumunan.
"Disetiap masjid juga diharapkan ada satgas Covid-19 yang dibentuk baik dari pengurus masjid maupun pemerintah setempat. Mereka yang akan mengawasi pelaksnaan salat Id dengan mematuhi protokol Covid-19," sebutnya.
Dia juga mengatakan untuk kegiatan takbir keliling ditiadakan.
"Takbir bisa di dalam masjid namun hanya sampai jam 10 malam," sebutnya.
Sementara itu Komandan Distrik Militer (Dandim) 1422 Maros, Letkol Infantri Budi Rahman pihaknya mengusulkan adanya aparat yang berjaga di setiap masjid.
Dimana kata dia, petugas ini nantinya bertugas untuk mengingatkan warga yang datang ke masjid untuk mengenakan masker dan menjaga jarak selama pelaksanaan salat Iduladha.(rin)