MAKASSAR,FAJAR-- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Hasanuddin Gelombang 106, saat ini tengah menjalankan program kerja individu KKN.
Salah satunya mahasiswa membagikan pupuk organik cair yang berasal dari limbah air cucian beras. Lebih tepatnya limbah di Kelurahan Pandang, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar.
Mahasiswi KKN Tematik Unhas Gel. 106 wilayah Panakkukang III, Alfirah Fadhilah mengatakan proses pembagian pupuk cair dilakukan tanpa mengumpulkan kerumunan. Senin, 19 Juli.
"Kami bagikan dengan mendatangi rumah warga secara door to door. Pupuk organik cair dibagikan di rumah masyarakat sekitar, di Jl. Toddopuli 2," ucapnya.
Kata Alfirah, selama pandemi merebak di Indonesia, banyak masyarakat khususnya ibu-ibu yang memiliki hobi baru yakni merawat tanaman hias. Dalam merawat tanaman hias, dibutuhkan pupuk guna menunjang pertumbuhan tanaman.
Mengapa dari air cucian beras? Sebab kata Alfira, karena ibu-ibu seringkali memasak beras setiap hari, air hasil cucian beras tersebut akan dibuang dan berakhir menjadi limbah.
"Alih-alih dibuang, air cucian beras memiliki manfaat untuk menunjang pertumbuhan tanaman. Inilah yang saya coba jadikan pupuk dengan cara mencampurkan dengan beberapa bahan," ucapnya.
Alfirah menyampaikan tata cara pembuatan pupuk organik cair yang mudah dilakukan. Dimulai dari menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan yakni Larutan EM4, gula merah sebagai makanan mikroba, serta air cucian beras sebanyak 1 Liter.
Larutan tersebut kemudian disatukan dalam wadah dan didiamkan selama 7 hari. Dalam setiap harinya, larutan harus dikontrol dengan dibuka tutup wadahnya agar gasnya keluar.