"Kami mengatakan itu telah terjadi pembiaran dan itu telah melanggar hukum Pak. Kami berharap Pinrang menjadi prioritas setelah rapat ini," pungkasnya.
Sementara itu, Pincapem Bulog Pinrang, Radytio W Putra Sikado mengakui terjadi over kapasitas terhadap gudang Bulog Pinrang. Dari kapasitas 36 ribu ton, saat ini ada 35 ribu ton di gudang.
Pihaknya akan mengupayakan untuk dapat melakukan penyerapan dalam waktu dekat sebelum musim puncak panen September-Oktober 2021 ini.
"Kami tentu akan upayakan menyerap langsung ke daerah surplus stoknya. Kami berharap program seperti Mobnas (mobilitas nasional) program penyerapan beras bisa ditugaskan sehingga kita juga bisa menyerap di masyarakat," pungkasnya.
Menjawab tuduhan adanya mafia, ia menepis. Ia mengaku Bulog melaksanakan penyerapan sesuai dengan penugasan.
"Lapor saja jika da yang dicurigai. Di tempat saya bertugas sebelumnya saya sudah menonaktifkan pegawai yang bermain-main soal penyerapan beras," paparnya. (abd)