FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Masjid 99 Kubah di Kawasan Center Point of Indonesia (CPI) selangkah lagi beroperasi. Rencananya akhir Oktober.
Progres pembangunannya memang lamban. Kontraknya bakal berakhir awal Oktober mendatang, tetapi proses perampungan masih butuh tambahan anggaran dan waktu.
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sulsel Haeruddin mengakui ada beberapa kendala yang mereka alami dalam proses pengerjaan proyek. Salah satunya, ada pekerja yang terpapar Covid-19.
”Memang sedikit terlambat. Saat ini baru 86 persen. Sebab, di perjalanan kami bekerja, ada delapan pekerja kami yang terjangkit Covid-19. Itu bisa dibuktikan dengan surat pemeriksaan dari dokter. Jadi kita sempat lockdown aktivitas kerja di sana,” jelasnya, kemarin.
Selain itu, penerapan PPKM Jawa-Bali memberi dampak tersendiri. Sebab, material yang didatangkan dari luar Sulawesi harus terhambat karena PPKM.
”Materialnya ini, kan, ada yang dari Surabaya, Jakarta, bahkan luar negeri. Tapi, kan, jalurnya lewat Surabaya, makanya kita terhambat PPKM itu,” terang Haeruddin.
Akan tetapi, Haeruddin optimis betul bisa menuntaskan progres tersebut. Saat ini pekerjaan sudah tahap finalisasi. Sisa membereskan hal-hal kecil yang belum tuntas.
”Masih ada sisa kontrak beberapa hari lagi. Itu akan kami maksimalkan, terlebih lagi progresnya tinggal finalisasi saja,” beber Haeruddin.
Bahkan, kata Haeruddin, Oktober mendatang Masjid 99 Kubah sudah fungsional. Saat ini, yang perlu dituntaskan adalah bagian tempat wudu, dan beberapa pembenahan seperti besi keropos dan atap yang bocor.