FAJAR.CO.ID, SINJAI -- Bupati Sinjai, Andi Seto Asapa (ASA) terus melakukan berbagai upaya untuk menekan angka kemiskinan. Salah satunya dengan menetapkan empat kecamatan sebagai kawasan pengembangan sapi potong.
Bupati mengatakan, empat kecamatan tersebut, masing-masing Kecamatan Sinjai Selatan, Sinjai Borong, Tellu Limpoe dan Kecamatan Sinjai Timur. Hal itu dilakukan untuk mendukung langkah Pemkab Sinjai dalam menumbuhkan ekonomi masyarakat pada sektor peternakan.
Menurut ASA, geliat peternakan sapi sangat efektif dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Apalagi, pihaknya mendorong program Inseminasi Buatan (IB) yang menjadi salah satu program unggulannya. Terutama di empat kecamatan tersebut.
Hasil sapi IB ini berkualitas dibandingkan dengan sapi hasil perkawinan alam. "Harga jual sapi hasil IB juga jauh lebih tinggi sehingga dampaknya tentu saja meningkatkan ekonomi peternak," beber ASA.
Inseminasi Buatan pada sapi merupakan cara memasukkan "spermatozoa" atau semen yang telah dicairkan dan telah diproses terlebih dahulu yang berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan metode dan alat khusus yang disebut "insemination gun".
Metode ini berguna untuk memperbaiki mutu genetika ternak, mengoptimalkan penggunaan bibit pejantan unggul secara lebih luas dalam jangka waktu yang lebih luas, meningkatkan angka kelahiran dengan cepat dan teratur, mencegah penularan penyakit kelamin, dan menghemat biaya pemeliharaan ternak sapi jantan.
Inseminasi Buatan umumnya menghasilkan anak sapi jenis limosin, simental, brahman, dan angus, hasil IB jenis limosin misalnya, yang berumur 7 bulan harganya mencapai Rp13 juta. "Karena itulah melalui program IB Plus ini juga tentu akan meningkatkan pendapatan masyarakat peternak dan mengurangi angka kemiskinan," tandas ASA. (sir)