FAJAR.CO.ID, BARRU -- Hari Santri Nasional (HSN) yang diperingati setiap tahun berdasarkan Kepres Nomor 22 tahun 2015 merupakan bukti pengakuan negara atas jasa para ulama dan santri dalam perjuangan merebut, mengawal, dan mempertahankan serta mengisi kemerdekaan.
Bupati Barru, Suardi Saleh, mengatakan hal itu saat menghadiri Perayaan Hari Santri Nasional (HSN) tingkat Kabupaten Barru di Kampus II Putera DDI Mangkoso di Tongronge, Jumat 22/10/2021.
"Pengakuan itu tidak terlepas dari kiprah ulama dan santri terkait resolusi jihad yang dikumandangkan oleh KH Hasyim Asy'ari, Rais Akbar Nahdhatul Ulama," terang Bupati,
Lebih lanjut, Bupati dua priode itu mengatakan, kiprah santri teruji dalam mengukuhkan pilar-pilar NKRI berdasarkan Pancasila dan bersendikan Bhinneka Tunggal Ika.
"Tanpa Resolusi Jihad NU dan Pidato KH Hasyim As'ari yang menggetarkan ini, tidak akan pernah ada peristiwa 10 November di Surabaya yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan," jelasnya.
Di bagian lain sambutannya, Bupati Suardi Saleh mengharapkan agar momentum hari santri ini perlu ditransformasikan menjadi gerakan penguatan paham kebangsaan yang yang bersintesis dengan keagamaan. "Spirit Nasonalisme Bagian dari Iman perlu terus digelorakan ditengah arus idiologi fungdamentalisme. Islam dan ajarannya tidak bisa dilaksanakan tanpa tanah air," pungkas Suardi Saleh.
Hadir dalam acara tersebut, Anggota DPRD Barru, Syahrul Ramdani. Kadis Pendidikan Andi Adnan Azis. Kakan Kemenag Jamaruddin, Kabag Kesra Irham Jalil, Kapolsek Soppeng Riaja. Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesanteren DDI Mangkoso. (*/fnn)