Sementara itu, Anggota Komisi V DPR-RI, Muhammad Fauzi, mengatakan bahwa dengan adanya pelatihan tersebut dapat membentuk skill pertukangannya menjadi lebih mumpuni dan lebih teratur serta kompetensinya bisa menjadi sempurna. “Ini adalah proses bagi teman-teman pertukangan karena mungkin teman-teman ini skillnya terbentuk berawal dari proses alami, karena saya yakin yang hadir di sini sudah tahu tentang pertukangan,” kata Fauzi.
Nah, dengan pelatihan ini, Fauzi berharap keterampilan pertukangan bagi peserta bisa lebih rapi dan lebih tertata lagi. “Seandainya tidak dilengkapi dengan pelatihan yang akan kita lakukan ahri ini, khawatirnya kompetensi bapak belum sempurna,” terangnya. Apa-apa saja yang akan diajarkan kepada peserta melalui pelatihan ini? Fauzi menyebutkan, peserta akan diberi pelatihan yang sifatnya menunjang kompetensi mereka, seperti bagaimana memahami manajemen waktu, skill, serta pemahaman terkait bahan baku.
“Di samping itu, melatih skill kita dalam mengerjakan sesuatu. Jangan sampai kita mengerjakan sesuatu yang kita anggap benar, tapi ternyata salah. Di sinilah kita akan diberikan pemahaman, terkait pekerjaan yang akan kita lakukan nanti,” jelasnya. “Semoga hasilnya bisa lebih baik lagi daripada sebelum kita mengikuti kegiatan ini,” harap Fauzi lagi.
Sebelumnya, Balai Jasa konstruksi Wilayah VI Makassar, Afandi Andi Basri, mengingatkan bahwa semua tenaga kerja konstruksi wajib memiliki sertifikat untuk keamanan bekerja. “Inilah alasan kenapa kami menyelenggarakan pelatihan ini di Luwu Utara,” jelasnya. Pada kesempatan yang sama, Direktur Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, Dedy Narrifahrizal Dedisky Nazaroeddin, menjelaskan bahwa misi Pemerintah Indonesia saat ini adalah melanjutkan pembangunan infrastruktur nasional, membangun SDM, memberikan kemudahan berinvestasi, dan penggunaan dana pemerintah yang tepat sasaran.