FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Sedikitnya dua orang imigran tiba-tiba jatuh pingsan saat Rudenim, Satpol PP, serta aparat kepolisian melakukan pembubaran paksa di depan menara Bosowa, Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, Senin malam (15/11/2021).
Dua orang imigran yang pingsan itu terdiri laki-laki dan wanita. Sebelumnya mereka kukuh bertahan dan tak mau membubarkan di bawah tenda darurat selama berhari-hari demi bertemu dengan pihak UNHCR.
"Ada dua teman kami yang pingsan pak," kata seorang imigran, Muhammad di lokasi tadi malam.
Mereka yang pingsan pun dibawa ke rumah sakit terdekat menggunakan mobil pengendara yang melintas di sekitar lokasi.
Diduga, dua orang itu pingsan akibat kedinginan karena sudah berhari-hari tinggal di bawah tenda darurat dan hanya membawa makanan seadanya.
Usai keduanya dibawa ke rumah sakit, pembubaran paksa oleh aparat gabungan ini pun dilakukan di tengah guyuran hujan, sekitar pukul 23.30 WITA.
Tenda darurat yang mereka dirikan disita oleh aparat dan diangkut ke mobil milik Satpol PP Makassar. Sementara puluhan imigran pun diusir meski di bawah guyuran hujan.
Para imigran ini melakukan unjuk rasa di depan menara Bosowa dengan cara menginap di pinggir jalan demi bertemu dengan pihak UNHCR, agar mereka bisa dipindahkan ke negara ke tiga demi mencari suaka, lantaran kondisi negara mereka di Afghanistan yang sedang tidak kondusif.
Sekitar 80 imigran ini mengaku sudah 10 tahun tinggal di Indonesia tanpa kondisi yang terkatung-katung. Mereka mengaku hanya makan dan tidur, dan dilarang bekerja untuk kehidupan mereka.