FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Pemkot Makassar bersama Jalin Institut dan Gojek menggelar pelatihan bagi calon konselor pencegahan stunting di Aula Puskesmas Panambungan, Senin (22/11/2021).
Kegiatan ini juga bertujuan untuk penyebarluasan buku 'Konseling Menyusui' yang ditulis oleh Nurbaya, dosen dari Politekkes Mamuju Sulbar.
Perwakilan Ketua PKK Makassar, drg. Ita Anwar mengatakan, Pemkot berkomitmen menurunkan angka stunting yang masih tergolong tinggi, di mana angkanya mencapai 5,5 persen tahun 2021.
"2019 di Kota Makassar 7,14 persen, dua tahun kami berupaya keras, sehingga tahun ini sudah mencapai 5,5 persen. Angka itu bukan sedikit karena jumlah balita kita banyak dari 86 kelurahan,"katanya.
Sebanyak 30 kader berkesempatan mengikuti pelatihan ini. Kedepan mereka akan menjadi pelatih di wilayah lain.
Adapun dua kecamatan yang menjadi fokus adalah Kecamatan Tamalate dan Kecamatan Mariso sebab dua kecamatan ini angka stuntingnya masih tinggi.
"Yang kita fokus bina, dua kecamatan Mariso dan Tamalate. Mariso Panambungan 52 orang 92 orang Barombong itu kecamatan Tamalate,"ungkapnya.
Setiap kader nantinya bakal melakukan pendampingan kepada 7 orang anak stunting Bagaimana pemberian makanan dan suplemen.
"Setiap hari seorang kader sosialisasi dan seorang kader harus menjaga 6 sampai 7 orang stunting, setiap hari mengontrol memberi makanan lokal, gizi seimbang. Anak dua tahun ke atas di bawah lima tahun, kemudian diberi tambahan suplemen,"ucapnya.
Bukan hanya itu, kader juga bakal melakukan konseling kepada ibu menyusui bagaimana pemberian ASI yang tepat kepada bayinya. Termasuk posisi bayi saat menerima ASI penting untuk diketahui.