Koleksi pertama dari Jawhara Syari, yaitu Moonkin. Koleksi ini terinspirasi dari motif Houndstooth yang berasal dari dataran tinggi Skotlandia pada tahun 1800-an.
"Motif ini awalnya diciptakan sebagai baju khusus untuk mengembala menggunakan bahan woll," ujar Cynthia.
Seiring bergulirnya waktu, motif Ini "naik takhta" menjadi simbol kekayaan pemakainya pada era 1930-an. Baru lah setelah semakin populer di masyarakat luas, motif ini menjadi lebih merakyat.
Tidak hanya menggunakan material wall dan digunakan untuk mengembala, motif Ini juga dapat ditemui dalam bentuk gaun, sok, scarf, dan lain-lain.
Nama Moonkin sendiri bermakna abadi. Sama halnya dengan motif Houndstooth yang abadi dan tak lekang oleh waktu. Memberi kesan elegan dan klasik bagi wanita yang menggunakan motif Houndstooth.
Selanjutnya koleksi regular yang dalam fashion show kali ini meluncurkan 11 varian.
"Koleksi Jawhara Syari regular mengedepankan long lasting collection atau koleksi sepanjang masa yang dapat dipakai sampai kapan pun," ucap Chyntia.
Terakhir, PT Jawhara Syari Indonesia meluncurkan brand terbarunya, Jawhara Ready to Wear. Salah satu sister brand Jawhara Syari Ini mengusung konsep ready to wear atau siap pakai.
"Mengawali peluncuran koleksi pertamanya di Makassar, Jawhara Ready to Wear menampilkan pakaian yang simpel dan nyaman digunakan dengan rancangan yang trendy dan mewah," ujar Cynthia Mahendra.
Dengan tampilan hijab, Jawhara Ready to Wear ditujukan untuk dapat digunakan di setiap suasana, seperti pada acara formal maupun informal.