Dengan jumlah usaha mikro berkisar 12.913 di Luwu Utara, Indah menyebut ada sekira 64% bisa disentuh dengan program ultra mikro.
“Ini artinya kita turut berpartisipasi dalam proses pemulihan ekonomi di masa pandemi apalagi tahun lalu Luwu Utara diterpa banjir bandang dan menghantam ke wilayah sentra ekonomi termasuk di ibu kota kabupaten. Ada 6 kecamatan, 39 desa, dan 3 kelurahan yang terdampak langsung, ada pasar yang hilang tapi masyarakat tetap melakukan aktivitas, dan kami yakini kelompok seperti ini bisa kita intervensi. Saya sudah bisa membayangkan dan mengkalkulasi beberapa waktu terakhir kalau kita mengintervensi maka kami yakin proses pemulihannya lebih cepat. Oleh karena itu sekali lagi terimakasih untuk kesediaan ibu direktur menyelenggarakan kegiatan ini. Mudah-mudahan dapat segera ditindaklanjutidalam bentuk kerjasama yang nyata,” harap bupati periode kedua ini.
Menanggapi hal itu, Ririn Kadariyah selaku Direktur Utama PIP Kemenkeu mengapresiasi komitmen Bupati Luwu Utara untuk mengembangkan usaha mikro.
“Kami sangat apresiasi dengan semangat dan komitmen ibu bupati dalam mengembangkan UMKM. Secara teknis masih banyak hal yang pelru didiskusikan, tapi kami akan segera tindaklanjuti. Mohon ibu bupati untuk mengirim dinas terkait DP2KUKM, BPKAD, dan juga Inspektorat untuk berdiskusi dengan kami,” pinta Ririn Kadariyah.(msn/fajar)