Sy tinggalkan Bira malam itu seorang diri sekitar pukul 24.00 (Jumat/21) menuju Bulukumba untuk istriahat sejenak lalu melanjutkan perjalanan setelah sholat subuh ke Makassar.
Saat tiba di lokasi acara, sy msih rada-rada ragu sebenarnya akan dipersiapkan mengisi acara dalam panggung besar ini. Bukan saja karena nara sumbernya sekelas Anis Baswedan, juga karena kursi peserta diisi oleh sederetan tokoh-tokoh yang cukup populer. Sy malah dapat daftar sejumlah akademisi bergelar Professor dan doktor yang telah duduk di meja VVIP. Belum nama-nama aktifis hingga tokoh agama dari Muhammadiyah dan Wahdah Islamiyah juga turut ambil bagian. Itu belum terhitung nama-nama pengusaha di Sulsel krn acara ini memang dilaksanakan oleh Forum Interpreneur Makassar. Ada A. Troy Martino, putra Mantan Bupati Bulukumba bertindak sebagai sekretaris kegiatan ini.
Ballroom besar di Hotel Claro menjadi lokasi acara bertajuk Masyarakat Sulsel Menyambut Anis Baswedan seakan menegaskan bahwa event kali ini amat sangat bergengsi. Ini semua yang menjadi alasan "dumba-dumba" hingga rasa kepercayaan diri berkurang akhirnya menghampiri juga. Sanggupkah seorang pabalu kopi dari Kampung, dimandat dalam forum bergensi…? Apakah justru sy akan mempermalukan diri di tempat ini…? Dan sejumlah pertanyaan berkecamuk dalam hati. Ditambah lagi bebanku semakin bertambah saat identitas yang dilekatkan ke sy saat itu adalah seorang pengusaha. Aduh, sempurna ketakutan ini.
Tibalah saatnya. Namaku disebut setelag ceremonial pembukaan. Sy berserah diri ke Allah. Kuletupkan doa lapang dada. Kuawali dengan sholawat lalu meneruskan doa Nabi Musa. Bismillah, sy mulai.