FAJAR.CO.ID, MAKASSAR --Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami inflasi sebesar 0,57% (mtm) atau lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,92% (mtm).
Kepala BI Sulsel Causa Iman Karana mengatakan, secara tahunan inflasi Sulsel tercatat sebesar 2,69% (yoy), tetap berada dalam sasaran inflasi nasional tahun 2022 yaitu 3,0+1%.
Inflasi terjadi hampir pada seluruh kelompok pengeluaran kecuali pada Kelompok Kesehatan; Transportasi dan Informasi; dan Komunikasi dan Jasa Keuangan.
Inflasi Januari 2022 utamanya terjadi pada Kelompok Makanan, Minuman, dan
Tembakau serta Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga.
Inflasi Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau tercatat sebesar 1,07% (mtm) yang utamanya dipengaruhi oleh naiknya harga rokok kretek filter, telur ayam ras dan minyak goreng.
Kelompok Perumahan,Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah Tangga mengalami inflasi sebesar 0,12% (mtm) yang utamanya disebabkan oleh kenaikan harga kontrak rumah dan upah asisten rumah tangga.
Dari5 kota IHK, seluruh kota (Bulukumba, Makassar, Palopo, Pare-pare, dan Watampone) mengalami inflasi.
Kota Pare-pare merupakan kota yang mengalami inflasi tertinggi di Sulawesi Selatan yaitu sebesar 1,18% (mtm).
Dalam upaya pencapaian sasaran inflasi tahun 2022, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota akan terus bersinergi untuk menjaga stabilitas harga dan pengendalian inflasi yang berfokus pada strategi 4K (Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, Keterjangkauan Harga, dan Komunikasi Efektif). (ikbal/fajar)