FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta rumah sakit untuk siaga 1 mengantisipasi varian Omicron. Hal itu menyikapi tingkat keterisian kamar (BOR) pasien Covid-19 yang kini meningkat.
”Saya sudah perintahkan semua rumah sakit siaga 1 karena BOR meningkat,” ujar Ridwan Kamil seperti dilansir dari Antara di Bandung, Jumat (4/2).
Dia menuturkan, status siaga 1 tersebut harus ditunjukkan dengan penambahan kasur atau ruang pasien, ketersediaan tabung oksigen, hingga obat-obat. ”Bed ditingkatkan, oksigen disiapkan plus treatment-nya,” ujar Ridwan Kamil.
Penerapan status siaga 1 rumah sakit tersebut, khususnya di wilayah aglomerasi Bodebek dan Bandung Raya. Kebijakan itu dikeluarkan karena dua wilayah tersebut terjadi lonjakan kasus cukup signifikan yang kemungkinan varian Omicron.
”Jadi kami mendorong aglomerasi ini rumah sakitnya agar bersiap-siap. Itu berulang-ulang dari dulu Covid-19 ngumpulnya di situ,” kata Kang Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil.
Covid-19 varian omicron diketahui memiliki daya tular yang cukup cepat. Di Indonesia varian itu tingkat fatalitasnya lebih rendah dari varian Delta. Apalagi jika menyerang orang yang sudah divaksin lengkap. Rata-rata pasien sembuh dalam waktu 3–4 hari.
”Omicron itu seperti kata Pak Menkes cepat menular, tapi juga cepat sembuh. Tiga sampai empat hari biasanya sembuh,” terang Ridwan Kamil.
Untuk itu bagi masyarakat yang terkonfirmasi varian Omicron, bergejala ringan, gubernur meminta agar diisolasi di rumah masing-masing dengan pengawasan dan obat-obatan yang cukup. Sebab, perawatan di rumah sakit hanya bagi pasien yang bergejala berat, seperti demam, flu, batuk, saturasi rendah, dan punya komorbid.