FAJAR.CO.IID, PURWOREJO -- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menemukan dugaan tindak kekerasan dalam pengukuran lahan di Desa Wadas Selasa (8/2) lalu. Beka Ulung Hapsara, komisioner Komnas HAM yang turun langsung ke Purworejo, Jawa Tengah, menyampaikan hal itu setelah bertemu belasan korban.
Melalui diskusi yang disiarkan dalam jaringan (daring) pada Minggu (13/2), Beka menyampaikan bahwa pihaknya sudah mendapatkan keterangan dari 12 sampai 13 korban. ”Tentu saja dengan bukti-bukti yang ada,” imbuhnya. Sejak Jumat (11/2), tim Komnas HAM berada di Jawa Tengah. Mereka juga bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Setelah berkunjung ke Wadas dan menemui warga, Komnas HAM kini fokus mengungkap peristiwa yang terjadi Selasa lalu. ”Pada titik ini, kami berfokus pada penyelidikan soal peristiwa yang terjadi pada tanggal 8 Februari,” terang Beka.”Memang ada dugaan kekerasan pada 8 Februari,” tambah dia.
Menurut Beka, para korban yang didampingi oleh LBH Jogjakarta telah melakukan visum. Bagi Komnas HAM, lanjut dia, hal itu penting untuk mengungkap detail peristiwa. Temuan tersebut juga akan dikonfirmasikan kepada polisi.
Beka mengungkapkan, pihaknya mendapati masyarakat di Wadas mengungsi karena trauma. Saat Komnas HAM tiba di desa tersebut, mereka belum berani pulang ke rumah masing-masing. ”Karena masih merasa ketakutan,” ujar dia. Di antara mereka, ada juga perempuan dan anak-anak. Hal itu turut menjadi perhatian Komnas HAM. Terlebih kerenggangan hubungan sosial antara masyarakat yang pro dan kontra penambangan masih ada.