FAJAR.CO.ID, SENGKANG -- Kelangkaan minyak goreng di Kabupaten Wajo masih terus terjadi. Dewan pun menyinggung Pemkab Wajo untuk menggelar operasi pasar murah.
Hal itu ditegaskan oleh anggota Komisi II DPRD Wajo, Herman Arif. Kata dia, sudah beberapa hari menerima keluhan sehubungan kelangkaan minyak goreng di perusahaan ritel di Wajo.
"Tiga hari saya keliling Sidak. Dari kecamatan ke kecamatan. Di batas kota, juga sama sekali tidak ada minyak goreng," ujarnya, Selasa, 1 Maret.
Kata dia, Pemkab Wajo dalam ini Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, (Disperindagkop UKM) Wajo, mencari solusi membuat masyarakat. Salah satunya, pasar murah minyak goreng.
"Kelangkaan minyak goreng membuat masyarakat dan terutama pelaku UMKM sangat terpuruk. Seharusnya Pemda terutama dinas terkait tanggap menyikapi ini," tegasnya.
Dia menambahkan, di Wajo terdapat perkebunan kebun sawit di Kecamatan Keera. Namun kehadirannya belum dapat meringankan kesulitan masyarakat, guna memperoleh minyak goreng.
"Minimal ada feed back. Sekali-kali hasil olahannya dinikmati masyarakat sendiri,"nilainya.
Kabid Pengembangan Perdagangan dan Kemetrologian, Disperindagkop UKM Wajo, Andi Sahar mengklaim, jika ingin menggelar operasi pasar murah. Khususnya minyak goreng. Hanya masih penjajakan dengan distributor.
"Baru mau koordinasi dengan distributor," singkatnya.
Jika siap, lanjut Andi Sahar. Operasi tersebut pastinya digelar di semua kecamatan. Pembelian pun dibatasi. Hanya 2 bungkus per orang.