Februari 2022, Inflasi Sulawesi Selatan Tercatat 2,31 Persen

  • Bagikan
Ilustrasi. (int)

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami inflasi tahunan sebesar 2,31% (yoy) atau berada dalam sasaran inflasi nasional tahun 2022 yaitu 3,0±1%, Februari 2022.

Kepala Perwakilan BI Sulsel, Causa Iman Karana mengatakan, secara bulanan, Sulsel mengalami deflasi sebesar -0,04% (mtm) atau lebih rendah dibandingkan inflasi pada Januari 2022 yang tercatat sebesar 0,57% (mtm).

Dari 5 kota IHK di Sulsel (Bulukumba, Makassar, Palopo, Pare-pare, dan Watampone), inflasi spasial tertinggi dialami oleh Kabupaten Watampone sebesar 0,15% (mtm), sedangkan deflasi tertinggi dialami oleh Kabupaten Bulukumba yaitu sebesar -0,26% (mtm).

"Sementara itu, secara tahun kalender, inflasi Sulsel tercatat sebesar 0,53% (ytd),"katanya, Selasa, 2 Maret 2022.

Secara bulanan, deflasi di Sulsel utamanya disumbang oleh Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau; Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan; dan Kesehatan dengan besaran deflasi masing-masing sebesar -0,40%; -0,05%; dan -0,02% (mtm).

Sementara itu, deflasi yang lebih dalam di bulan ini tertahan oleh inflasi dari Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya; Rekreasi, Olahraga, dan Budaya; Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan Rutin rumah tangga dengan inflasi masing-masing sebesar 0,46%; 0,21%; dan 0,19% (mtm).

Deflasi Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau memiliki andil deflasi sebesar -0,12% yang utamanya dipengaruhi oleh turunnya harga cabai rawit, telur ayam ras, minyak goreng, cabai merah, dan kacang panjang.

Deflasi pada Kelompok Makanan disebabkan oleh masuknya pasokan cabai rawit, cabai merah, dan telur ayam ras yang berlimpah pasca panen. Penurunan harga minyak goreng utamanya disebabkan oleh Permendag No.6 Tahun 2022 terkait penetapan harga eceran tertinggi minyak goreng sawit dan mulai masuknya pasokan minyak goreng sawit di Sulsel.

  • Bagikan