Status Gunung Merapi pada Tingkat Siaga, Warga Diminta Waspada di Daerah Potensi Bahaya

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, melaporkan bahwa hingga saat ini aktivitas erupsi Gunung Merapi terhitung masih tinggi. Pasalnya, terjadi guguran rata-rata sebanyak 140 kali per hari.

Aktivitas vulkanik internal juga masih tinggi ditunjukkan oleh data seismisitas dan deformasi. Seismisitas internal (VTB dan MP) terjadi lebih dari 5 kali per hari, sedangkan laju deformasi EDM RB1 sebesar 3,5 mm per hari.

“Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, maka dapat kami simpulkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi ditetapkan masih tetap pada tingkat SIAGA,” ujar Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono dalam keterangannya, Jumat (11/3).

Ia mengungkapkan, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. “Lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak,” lanjut dia.

Terkait dengan aktivitas saat ini, Badan Geologi melalui PVMBG merekomendasikan agar Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten serta pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana Gunung Merapi agar melakukan upaya-upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi yang terjadi saat ini.

  • Bagikan