FAJAR.CO.ID, GOWA -- Aparat kepolisian dari Polrestabes Makassar membantah telah melakukan penggerebekan di kantor Pusat Dakwah Muhammadiyah, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.
Di mana sebelumnya, Pengurus Muhammadiyah Gowa menyebut, penggerebekan di lokasi itu untuk mencari pelaku pengeroyokan polisi saat demo kelangkaan minyak goreng di depan kantor DPRD Makassar yang lalu, tanpa menunjukkan surat izin dan mengagetkan penghuni di gedung tersebut.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budhi Haryanto, mengatakan, pihaknya tak ingin ada fitnah dalam insiden ini. Hanya saja, pihaknya membenarkan bahwa anggotanya tengah mengejar pelaku pengeroyokan polisi saat demo kala itu.
Namun, di gedung pusat dakwah Muhammadiyah, tak ada cekcok antara petugas dengan penghuni. Hal itu dikuatkan dengan sebuah video singkat percakapan antara polisi dengan penghuni di gedung pusat dakwah itu.
"Saat memasuki tempat tersebut, anggota memang bawa senjata. Tetapi untuk ribut, sama sekali tidak ada. Seperti yang ada di video," kata Budhi saat dikonfirmasi, Selasa (15/3/2022).
"Dan tidak ada keributan. Malah yang ada di sana banyak bantu tugas kita untuk tangkap pelaku pengeroyokan," sambung perwira Polri berpangkat tiga melati ini.
Sebelumnya diberitakan, kader Muhammadiyah di Kabupaten Gowa merasa geram. Kantor Pusat Dakwah Muhammadiyah di Jalan Istana Balla Lompoa miliknya dikabarkan digeledah oleh polisi tanpa izin.
Penggeledahan itu dilakukan pada 8 Maret 2022 sekitar pukul 00.30 WITA, yang dilakukan sejumlah personel mengatasnamakan dari Polrestabes Makassar.