FAJAR.CO.ID, SURABAYA -- Satgas Pangan Jawa Timur lakukan sidak keberadaan minyak goreng di pasaran Kota Surabaya. Sidak itu dilakukan menyusul stok minyak goreng curah yang dikabarkan kosong, sementara stok minyak goreng kemasan membeludak dengan harga tinggi.
Pasar Wonokromo menjadi jujukan pertama. Di sana, stok minyak goreng kemasan memang masih dijual di beberapa toko. Namun, keberadaan minyak goreng curah tidak terilhat.
AKBP Oki Ahadian Purnama, ketua Satgas Pangan Jatim mengatakan, beberapa pedagang mengakui bahwa keberadaan minyak goreng curah memang terkendala. Kalaupun ada, minyak goreng curah dijual dengan harga yang cukup bervariatif.
”Ketersediaan minyak goreng kemasan memang ada. Yang terkendala ini minyak goreng curah,” kata Oki.
Oki mengakui, distribusi minyak curah sedang terkendala. Selain karena keberadaannya yang tak ada, pedagang juga tak bisa melakukan pembelian.
”Makanya kita telusuri sesuai dengan kebijakan dari pemerintah. Kita coba penyelidikan lebih lanjut. Kita luruskan dan lakukan penelusuran, sebenarnya ada kendala apa dalam distribusi,” ujar Oki.
Kelangkaan minyak goreng curah dan tingginya harga minyak goreng kemasan itu disebut Oki terjadi sejak Kamis (17/3). Penelusuran itu, lanjut Oki, telah dilakukan sejak kemarin.
”Kami lakukan pengecekan sejak kemarin. Kalau ada yang bermain, di situ akan kami tindak,” tegas Oki.
Keberadaan minyak goreng curah memang mulai dipertanyakan sejak kemarin. Beberapa pasar tak lagi menjual minyak goreng curah, namun minyak goreng kemasan ditemukan di beberapa toko dengan harga selangit.