FAJAR.CO.ID, MAKASSAR--Setelah Penyidik Kejaksaan Agung menetapkan empat orang tersangka dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian fasilitas ekspor crude palm oli (CPO), masyarakat menantikan kelanjutan hukum dalam proses tersebut.
Anggota DPD RI, Abd Rachman Thaha (ART) menyampaikan kasus ini perlu dibongkar sampai ke akarnya. Terutama mengungkap siapa tokoh dalang mafia minyak goreng yang telah merugikan ratusan juta warga Indonesia.
"Dimana kita ketahui situasi negeri kita lagi dilanda tsunami kelangkaan minyak goreng yang membuat para kaum hawa berteriak dari sisi NET harga yang tiba-tiba melambung dan hilang di pusaran pasaran," kata ART, siang tadi.
Karenanya ia meminta Jaksa Agung terus memproses hukum para pelaku dan jangan sampai berhenti di keempat orang tersebut. Ia yakin dan percaya pasti ada tokoh pemain dalang dibalik mereka. Ada kekuatan yang lebih besar dalam pengambilan kebijakan ini. Baginya, tidak mungkin seorang sekelas Dirjen begitu berani mengambil kebijakan tanpa perintah pengambil kebijakan yang lebih punya kewenangan.
"Ini pasti ada kejahatan permufakatan yang pada akhirnya memperkaya kelompok itu. Ini harus dibongkar sehingga kelihatan semua siapa-siapa yang membuat negeri ini hancur dan membuat rakyat teriak," benernya.
Kejaksaan hari ini hadir dalam hal mengawal proses penggunaan keuangan negara menjadi Garda Terdepan untuk Negeri dan Bangsa ini.
Karenanya proses ini harus dikawal, Apalagi Presiden telah menunjukkan niat yang sangat baik untuk perbaikan negeri.