FAJAR.CO.ID, SENGKANG -- Status desa tertinggal di Kabupaten Wajo kian ditekan. Di tahun ini Bumi Lamaddukelleng bebas, tanpa desa kategori tertinggal.
Kabid Pemerintahan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Wajo, Saiful mengatakan, jumlah desa di Wajo sebanyak 142 tersebar di 14 kecamatan. Keberadaan desa tertinggal dari tahun ke tahun diupayakan diminimalisir.
Terbukti dalam 3 tahun terakhir, desa dengan status tertinggal mengalami penurunan.
"Tahun 2019 kita banyak, 22 desa tertinggal. Kemudian turun sisa 6 desa di 2020, dan 3 desa tahun 2021," ujarnya, Kamis, 16 Juni.
Dia menambahkan, berdasarkan rekapitulasi Indeks Desa Membangun (IDM) 2022 Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) RI. Pada berita acara penetapan status desa tahun ini, Wajo menunjukkan tren baik. Tanpa desa tertinggal.
"Kita tahun tidak ada lagi desa tertinggal. Kemudian desa status mandiri meningkatkan 6 desa dari 3 desa di tahun 2021," ucapnya.
Adapun desa yang berstatus desa mandiri tahun ini. Desa Salobulo, Kecamatan Sajoanging dan Desa Nepo, Ujungbaru, Pakkanna, Inalipue, serta Assorajang, Kecamatan Tanasitolo.
Bupati Wajo Amran Mahmud menilai, program yang diterapkan melalui Dinas PMD dalam mengembangkan potensi di desa memulai terlihat hasilnya. Itu dari turunnya status desa tertinggal dan meningkatnya desa mandiri.
"Pelaksanaan program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat bisa dikatakan berhasil. Itu ditunjang dengan alokasi anggaran ke desa," nilainya.