FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi mengingatkan perlunya koordinasi serta kebersamaan seluruh multi sektor dalam penanganan stunting, karena menjadi perhatian dari pemerintah pusat.
Hal tersebut diutarakan Fatmawati saat kembali menggelar rapat koordinasi tindak lanjut rembuk stunting 3, bertempat di ruang rapat Wakil Walikota lantai 11 menara Balaikota. Rabu (29/6/2022).
"Kenapa saya mengundang, karena kita butuh koordinasi dan kebersamaan, masalah prevalensi stunting adalah pekerjaan rumah kita, yang harus terselesaikan," ucap Fatma dihadapan camat dan lurah yang hadir.
Fatmawati mengatakan, dari 24 kab/ kota di Sulawesi Selatan, Makassar adalah kota yang paling rendah stunting-nya.
"Kita bersyukur dari 24 kab / kota, Makassar adalah yang terendah stunting-nya. Selama 1 tahun lebih kepemimpinan pak Wali bersama saya, stunting menjadi salah satu perhatian serius kami," ujar Fatma.
Walaupun begitu Fatmawati meminta, seluruh multi sektor yang terlibat didalamnya untuk mengupdate data data kasus stunting di wilayahnya.
"Saya minta update data dulu kasus stunting ini, yang mana dikategorikan kurang gizi, yang mana betul betul masuk kategori stunting," bebernya.
Selanjutnya kata Fatma langkah kongkrit dilakukan menangani stunting, yakni dengan melalui 24 program strategis Pemkot Makassar.
"Langkah kongkrit Pemkot dari 24 program strategis kami itu salah satunya adalah perkuatan imunitas untuk semuanya lalu ada program Jagai Anakta," tuturnya lagi.
Di tahun 2023 nanti kata Fatma, Pemkot Makassar akan mengelontorkan anggaran 50 juta di masing masing kelurahan yang akan digunakan sebagai promotif dan edukasi menangani kasus stunting.