Antisipasi Kebocoran Retribusi Sampah, Pemkot Akan Gunakan Pembayaran Sistem Digital

  • Bagikan
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto (Foto: Selfi/Fajar)

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Kebocoran retribusi sampah berkepanjangan di Makassar, Sulawesi Selatan.

Padahal retribusi sampah 2022 ditarget Rp35.300.000.000 (35,3 M), sedangkan setoran (Hingga Mei 2022) baru Rp8.304.444.044 (8,3 miliar). Artinya, masih ada sisa Rp26.995.555.956 (26,9 M)

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan, Pemkot sudah seharusnya melakukan pembenahan mulai dari tingkat lurah.

“Saya tekankan mulai lurah-lurah. Ini juga kan lurah baru, jadi mau saya kasih kumpul. Ini masih ditraining,” ucap Danny sapaannya, Selasa, (28/6/2022).

Menurutnya harus ada inovasi dengan sistem digital yang diterapkan agar kebocoran retribusi sampah tak lagi bocor.

“Termasuk sampah itu seharusnya sudah pakai QR Code. Supaya tidak ada uang cash, bayar. Kan kalau pakai digital payment tidak ada itu (kebocoran, dll),” ujarnya.

Selain dengan cara itu, dia juga mengusulkan soal retribusi dibayar langsung do bank per tahunnya. Sehingga yang tak membayar tidak perlu lagi diangkat sampahnya.

Pembayaran itu bisa dilakukan ketika warga mau membayar pajak bumi bangunan (PBB).

“Begitu mi saja, ketika sampahnya tidak diangkat maka dia komplain. Begitu saja. Misalnya dia, anggaplah Rp30 ribu kali tiga Rp100 ribu. Artinya setahun diangkat sampahnya,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Makassar, Firman Pagarra mengatakan terkait penarikan retribusi sampah ini sudah sangat perlu ada inovasi berbasis digital di kecamatan.

“Jadi capaian bisa bagus, real time, dan transparan,” ujarnya beberapa waktu lalu.

  • Bagikan