Wajo Suplai Kebutuhan Cabai Daerah Luar Sulawesi

  • Bagikan
Bupati Wajo, Amran Mahmud (pakai topi) didampingi Kepala DPKP Wajo, Muhammad Ashar (baju hitam) saat meninjau kawasan tanaman cabai rawit di Desa Lowa Kecamatan Tanasitolo beberapa waktu lalu. (FOTO: IMAN SETIAWAN P/FAJAR).

FAJAR.CO.ID, SENGKANG -- Produksi cabai di Kabupaten Wajo cukup tinggi. Kini telah menyuplai kebutuhan dibeberapa daerah. Diantaranya Jakarta.

Hal itu diutarakan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan (DPKP) Wajo, Muhammad Ashar kepada FAJAR, Kamis, 30 Juni 2022.

Kata dia, naiknya harga cabai membawa angin segar untuk petani cabai di Wajo. Sebab permintaan cabai meningkat. Pemasarannya dikerjasamakan dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) ke berbagai daerah di Indonesia.

"Sejak 16 Juni 2022 lalu. Kita-kita sudah memfasilitasi pengiriman ke luar Sulawesi. Seperti, Jakarta, Surabaya, Sumatera, Papua, dan Kalimantan Timur," ujarnya.

Dia menambahkan, harga cabai dibeli dari petani berkisar Rp50 ribu - Rp60 ribu per kilogram (kg). Kemudian biaya transportasinya (logistik) menuju daerah tujuan ditanggung Bapanas.

"Ini dilakukan dalam rangka stabilisasi harga khususnya di wilayah yang defisit," terangnya.

Berdasarkan data DPKP Wajo. Realisasi tanaman cabai tercatat hingga 27 Juni dari luas tanam 377 hektare (ha) dan luas panen 972 (ha), produksinya 1,278 ton per ha atau total keseluruhan 1.244 ton.

"Sejak Mei - Juni, kita sudah mengirim seberat 162 ton. 18,2 ton yang telah dikirim di antaranya dikerjasamakan dengan Bapanas sejak tanggal 16-27 Juni kemarin. Kini, permintaan cabai Bapanas untuk Wajo meningkatkan menjadi 5 ton per hari," bebernya.

Bupati Wajo Amran Mahmud, mengajak masyarakat untuk bisa menjadikan tanaman cabai sebagai salah satu pilihan komoditas budi daya.

  • Bagikan