Usai bicara dengan produser, para pelaku diminta minta maaf, namun tak dilakukan.
“Aku bersyukur tim produksi benar-benar langsung sigap, langsung cek CCTV, sayangnya CCTV mati. Jadi sama tim produksi benar-benar dikasih tahu 1 x24 harus minta maaf, atau akan diproses (hukum). Tapi enggak ada minta maaf (karena tidak ada yang mau mengaku),” tuturnya.
Susan mengatakan agar orang-orang paham, walau cat calling dengan dua kata, bisa sangat berdampak dengan mental orang lain.
“Itu yang aku enggak suka kenapa orang-orang jaman sekarang, mungkin kurang edukasi, kebayang dua kalimat yang keluar dari mulut mereka itu memperngaruhi hidup (korban),” tukasnya.
“Sampai sekarang aku kayak kepikiran mau pakai baju, jadi kepikiran. Mental aku kena, mungkin kalau satu orang aku bisa tegur, (ini 6-8 pelaku), aku merasa terpojokkan. Semenjak ada kata baper, orang lupa kata maaf,” bebernya.
Susan pun menyampaikan pesan untuk mengingatkan pelaku yang pernah melecehkannya atau ke orang lain, untuk berhenti.
“Yang pengen aku sampain, walaupun kalian enggak minta maaf aku minta tolong banget sama kalian. Semua perempuan enggak pengen diperlakuin seperti itu. Kita semua punya masa depan, punya mental yang harus disupport, tolong jangan lakuin itu (pelecehan),” tegasnya.
“Apa kalian senang dengan melakukan (pelecehan) itu, merusak masa depan seseorang, jadi tolong stop. Gimana perfilman Indonesia bisa maju kalau kita enggak saling support,” pungkas Susan Sameh. (pojoksatu)