FAJAR.CO.ID, MAMUJU - Pemprov Sulbar membentuk Satgas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Hewan. Upaya pencegahan masuknya virus PMK jelang lebaran Idul Adha.
Pj. Gubernur Sulbar Akmal Malik, mengatakan, terkait adanya wabah PMK, perlu adanya antisipasi, pencegahan yang terkoordinasi oleh seluruh pihak. Upaya ini dilakuka guna mencegah wabah PMK masuk di Sulbar, apalagi Sulbar menjadi daerah strategis akses perdagangan hewan.
"OPD dan Forkopimda harus mewaspadai virus ini, Makanya perlu Satgas agar kita tidak menjadi provinsi ke-22 yang terinfeksi," kata Akmal dalam rapat di Rujab Gubernur Sulbar, Selasa, 5 Juli 2022.
Ia juga mengatakan, dari 34 provinsi di Indonesia baru 21 provinsi yang telah terinfeksi wabah virus tersebut. Beruntung, Sulbar belum ada. Meski demikian harus ada kegiatan pencegahan.
"Sampai hari ini belum ada informasi satupun hewan di Sulbar terinfeksi wabah PMK,"
Selain itu, Akmal menyebut dari aspek regulasi juga harus diperkuat sehingga mampu menyelesaikan persoalan. Termasuk memastikan agar tidak ada hewan yang masuk tanpa dokumen lengkap.
Paling tidak Satgas ini, kata dia, bisa bekerja sebulan ini, sampai wabah ini betul-betul dapat teratasi.
"Jadi sekarang libatkan seluruh Forkopimda buat titik terutama pelabuhan Simboro Mamuju, dan Palipi Majene terutama tim penegakkan hukum," jelas Akmal yang juga menjabat Dirjen Otonomi Daerah tersebut.
Kepala Karantina Pertanian Mamuju, Agus Karyono menyatakan sejak PMK terdeteksi di Indonesia, belum ada data bahwa Sulbar menemukan adanya hewan yang terdeteksi virus tersebut.