FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Dinas Sosial Makassar mengaku sulit dalam melakukan penertiban waria. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Rehabilitasi Dinas Sosial Makassar, Andi Eldi Indra Malka.
Dia menceritakan, pihaknya pernah melakukan razia pekerja waria di sekitar Taman Makam Pahlawan (TMP) Panaikang, namun mereka dibalas dengan lemparan hingga pembusuran.
“Pernah kami juga melakukan razia pekerja waria di Pekuburan Panaikang samping TMP sampai kami kejar ke dalam. Tapi kami mendapatkan lemparan dan busur dari beberapa orang yang ada di sana di malam hari,” tuturnya, Kamis (14/7/2022).
Secara teknis, penanganan waria masuk dalam pembinaan Dinas Sosial. “Bila mana kita melihat mangkal di pinggir jalan, dengan ini kita bisa mendata dan mengembalikan ke keluarga untuk menjadi pembinaan langsung,” ucapnya.
Lebih lanjut, kata dia, Dinas Sosial memiliki program tahunan untuk memberikan pelatihan kepada waria dalam bentuk merias wajah dan wanita tuna sosial (WTS) dalam bentuk pelatihan menjahit.
Khusus waria, dia menyebut memang ada komunitasnya. Namun, hal itu tidaklah jadi masalah jika kegiatannya dalam bentuk positif.
“Kalau yang lagi viral mereka orang per orang dan memang pada mungkin mau cepat terkenal melalui jalur media sosial,” jelasnya.
Sebelumnya, waria dan WTS dititipkan di Pusat Pelayanan Sosial Karya Wanita (PPSKW) Mattiro Deceng yang sebelumnya dinamai Sasana Penyantunan Tuna Susila “SPTS” Mattiro Deceng.
Namun sesuai dengan namanya, pusat pelayanan ini hanya diperuntukkan bagi wanita.