Dalam situasi ini, lanjut Ras, calon penantang mesti berpikir dua kali untuk menantang petahana dengan modal elektoral seperti di atas. Apalagi jumlah calon penantangnya lebih dari satu.
"Lain halnya jika syarat petahana kuat ia tidak miliki. Nilai kepuasan dan keberhasilan rendah ditambah lagi mayoritas publik tak menginginkan kembali sang petahana. Tentu menjadi peluang emas bagi para penantang," jelasnya.
Ras pun menyarankan kepada para calon penantang. menumbangkan petahana, kata dia, mesti memunculkan satu figur saja.
"Di banyak kasus pilkada, melawan petahana dengan jumlah lebih dari satu penantang akan menguntungkan posisi petahana. Lain halnya pertarungan head to head. Petahana akan kewalahan mengahadapi penantang, apalagi jika posisinya bukan sebagai petahana kuat. Peluang kekalahan petahana akan terbuka lebar," ujarnya.
Soal figur penantang potensial, Ras Md menjelaskan jika dalam bacaannya hanya ada tiga figur kuat yang punya kemampuan mengalahkan petahana wajo 2024 mendatang.
"Pertama, ada Ketua Gerindra Sulsel Andi Dermawan Aras. Kedua, anggota DPRD Sulsel fraksi PKB Andi Tenriliweng. Dan yang terakhir dr. Baso Rahmanuddin ketua DPD II Golkar Wajo," bebernya. (ikbal/fajar)