Pencapaian mahasiswa KKN-MAs dalam melaksanakan misi tersebut, lanjut Soewarno, bakal terlihat dalam pelaksanaan Expo atau Pameran hasil pendampingan UMKM selama KKN dari desa masing-masing.
“Kita rencanakan, 10 September nanti, setelah KKN selesai, akan ada expo dari 33 desa di Takalar. Expo akan ditempatkan di lokasi ini. Hasil pendampingan UMKM dari mahasiswa KKN akan diexpokan,” jelasnya.
Ia berharap, semoga Dinas koperasi dan UMKM Kabupaten Takalar juga bisa hadir dalam expo tersebut, agar dapat membina UMKM tersebut secara berkelanjutan. “Jangan sampai mahasiswa KKN pulang, pembinaan pun terhenti,” ungkap Soewarno.
Melengkapi penyampaian Ketua Panitia Pusat KKN-MAs, Wakil Rektor I Unismuh Makassar Dr Abd Rakhim Nanda secara khusus mengulas peran dosen pembimbing lapangan KKN MAs.
Dosen pembimbing, katanya, berperan menjalankan fungsi sebagai teman curhat bagi mahasiswa KKN-MAs. Semua kendala di lapangan, disampaikan terlebih dahulu ke dosen pembimbing, sebelum diteruskan ke Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM).
Dosen pembimbing, kata Rakhim Nanda, berperan mengawal proses transisi mahasiswa dari anak muda menjadi manusia dewasa.
“Dewasa itu menuntut penempatan diri di tengah masyarakat. Setelah lama terkungkung di ruang kuliah, sekarang mereka harus menyiapkan diri menghadapi tantangan lebih kompleks,” ungkap Wakil Rektor I Unismuh Makassar ini.
Ia juga mengingatkan kewajiban dosen pembimbing, untuk menulis karya ilmiah pengabdian masyarakat.
“Sekali bekerja banyak manfaat. Selain bermanfaat bagi masyarakat, juga dapat mendukung produktivitas dosen dalam berkarya,” pesannya.