FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Perseteruan antara pihak Pemerintah Kota Makassar dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terkait dengan pembangunan rel kereta api segmen E belum usai.
Namun, kali ini bukan hanya antara pemerintah yang secara terang-terangan mempertahankan pendiriannya masing-masing.
Setelah dari beberapa organisasi mulai menunjukkan dukungannya ke masing-masing pihak, kini giliran warga di Kecamatan Tallo yang ikut bersuara.
Mereka memprotes rencana pembangunan jalur rel kereta api at grade (darat) yang melintas dari arah Kabupaten Maros menuju lokasi New Port Makassar.
Itu tampak dalam aksi unjuk rasa di Pantai Mangara Bombang (Marbo), Makassar, Minggu (14/8/2022)
Mereka memprotes keberadaan rel darat ini karena dinilai dapat mengganggu mata pencarian mereka di wilayah pesisir utara Makassar.
Camat Tallo Alamsyah yang menemui warganya di Pantai Marbo mengatakan, aspirasi warganya harus diperhatikan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi karena menyangkut sumber penghidupan mereka dari hasil melaut.
"Yang terdampak jelas mereka-mereka ini, mudah-mudahan bisa jadi pertimbangan pemerintah pusat dan provinsi, warga Tallo tidak menolak proyek nasional ini, akan tetapi desainnya harus diperhatikan dan tidak mengancam mata pencarian nelayan," tandas Anca-sapaannya.
Koordinator aksi nelayan Tallo, Andi Zulkifli, mengatakan sejauh ini belum ada pihak dari Balai Kereta Api maupun Pemprov Sulawesi Selatan yang melakukan dialog bersama, terkait potensi gangguan dan solusi alternatif keberadaan proyek perkeretaapian nasional di wilayahnya.