FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Kasubdit Kontra Ideologi Ditcegah Densus 88 AT Polri, Kombes Pol Ponco Ardani menegaskan, Ormas Islam Wahdah Islamiyah sudah lulus dari ujian dalam kesetian terhadap bangsa dan Negara. Dengan berbagai fitnah seperti tuduhan organisasi teroris dan lainnya.
Hal ini disampaikan Ponco dalam Dialog Kebangsaan bertema “Dengan Taqwa dan Komitmen pada Konstitusi serta Hukum yang Berlaku Kita Wujudkan NKRI Jaya dan Harmoni yang digelar Ormas Islam Wahdah Islamiyah.
Kegiatan tersebut diselenggarakan di aula Asrama Putri Kampus Sekolah Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar, pada hari Jumat (18/8/2022).
"Kepada anak-anak muda dan pengurus dari Wahdah ini, ibaratnya ujian sudah lulus. Kenapa lulus? Karena Prof Mahfud telah datang kesini dan saya berani terbuka datang kesini. Artinya fitnahnya sudah berlalu, jadi bapak-bapak ibu-ibu sudah teruji, karena dulu kita datang kesini ngak ngomong (sembunyi), kita foto ustadz-ustadznya, kita profil rumahnya dimana, itu dulu. Tapi sekarangkan sudah teruji. Harapan kami, mari kita jaga intoleran itu tadi dan kita mulai dari diri sendiri, keluarga, masyarakat dan secara masyarakat Indonesia. Mudah-mudahan dengan kontribusi dari bapak Ibu sekalian, itu salah satu yang akan dikenang oleh bangsa ini,” ujarnya.
Ia memaparkan definisi radikalisme dan terorisme serta solusi agar tidak terpapar, salah satunya melalui kegiatan sosialisasi di tengah masyarakat.
“Jika diibaratkan seperti pohon, maka sudah jelas, akarnya itu adalah intoleransi. Tidak mau menyatu dengan segala perbedaan, dan selalu menyalahkan orang lain. Ketika intoleransi itu semakin dipelihara. Maka tumbuhlah batang radikalisme. Dan ketika semakin parah, maka mulai berubah menjadi aksi teror, yang kita sebut terorisme,” terangnya.