Budaya lain yang juga wajib dilestarikan adalah budaya gotong royong, peduli sesama, Sipatuo Sipatokkong saling saling bantu membantu, saling bangkit membangkitkan, Hal ini penting ditanamkan di masyarakat. Betapa kasus penyimpangan sosial tidak terjadi tanpa sebab, dipastikan ada pemicunya, terutama lingkungan masyarakat. Sudah seharusnya sesama orang Bugis-Makassar menerapkan budaya itu kembali, baik hubungan sehari-hari di antara kita, yang kaya dan miskin, tua muda, politisi dan konsituen. Jangan karena alasan punya, kemudian menunjukkan kemewahannya, pamer kekayaan, kelas dan status sosial di depan orang lain yang tak mampu, sehingga menimbulkan kecemburuan sosial. Yang jelas sifat ini tidak mencerminkan nilai budaya sipatuo sipatokkong, dan nilai budaya sipakatau atau saling memanusiakan serta budaya sipakainge atau saling mengingatkan.
Dengan demikian, masalah ini kita semua turut bertanggung jawab sesuai porsinya. Pemerintah daerah karena tidak efektif dengan program pengentasan kemiskinan dan lapangan kerjanya, sehingga perlu segera dievaluasi. Masyarakat kita yang sudah meninggalkan kultur dan budayanya, harus kembali pada budaya. Tabe. (*)