Diketahui, Sibantuki merupakann Inovasi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sinjai ini digagas menuju sata data angka kemiskinan. Aplikasi Sibantuki akan menampilkan data kemiskinan berdasarkan indikator yang telah ditentukan disertai dengan foto dan alamat atau titik koordinat rumah warga miskin.
Sehingga, ke depan perangkat daerah yang memiliki tugas pokok dalam mengentaskan kemiskinan menggunakan data dalam Sibantuki. Misalnya, program pembangunan sanitasi air bersih atau jamban, maka perangkat daerah dapat mencari warga miskin tidak memiliki jamban dalam aplikasi.
Inovasi yang kedua adalah dikenal dengan nama Satu Digit Plus (Sinkronisasi dan Keterpaduan Mewujudkan Satu Data Terintegrasi Berbasis IT Pelaku Usaha). Digagas oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sinjai, berupa Sistem Pendataan Terpadu, yang memanfaatkan aplikasi (Digital) dengan output pemetaan dan data base pelaku usaha.
Inovasi ini, memberikan kemudahan dan manfaat baik bagi pemerintah daerah, pelaku usaha maupun masyarakat untuk mengakses data yang telah terhimpun, sehingga menjadi media promosi produk bagi pelaku usaha. Termasuk memudahkan masyarakat untuk mencari pelaku usaha dan jenis usaha atau produk apa yang ingin dibeli.
Selain itu, inovasi ini merupakan terobosan yang sangat dibutuhkan oleh pelaku usaha, terutama UMKM saat ini. Apalagi, satu data pelaku usaha selain menjadi acuan Pemkab dalam mengambil kebijakan dan merancang program pembinaan, pengendalian, fasilitasi dan layanan, juga dapat membantu mendorong jenis pelaku usaha yang lengkap dengan lokasi berbasis titik koordinat, layanan waktu, foto usaha, dan lainnya.