Pemkot Parepare Tudang Sipulung Bersama Poktan Bahas Musim Tanam

  • Bagikan

Proses musyawarah untuk mencapai mufakat berlangsung secara demokratis.

“Kesepakatan yang dicapai dari Tudang Sipulung tidak dapat diganggu gugat dan bersifat mengikat, karena secara tidak langsung kegiatan ini menjadi ajang mempersatukan masyarakat dalam perbedaan,” ujarnya.

Ia menambahkan, Tudang Sipulung merupakan kearifan lokal yang harus dijaga dan dilestarikan. “Saya bangga dan bersyukur, masih banyak pribadi-pribadi petani yang tidak diragukan kualitasnya. Memikirkan komitmen bermusyawarah, bersama-sama menetapkan kapan waktu tanam dan panen untuk menuai hasil,” jelasnya.

Pemkot dan DPRD, lanjutnya hadir untuk mengawal dan menjaga kearifan lokal tersebut, sebab. Laongruma merupakan salah satu upaya untuk mencari keberkahan disetiap kegiatan bercocok tanam masyarakat petani.

“Semua kelompok tani tentunya ingin berhasil, makanya kearifan lokal ini penting untuk mensejahterakan para petani,” tuturnya.

Pemerintah juga terus memberikan dukungan dan bantuan pada para petani.

“Mulai dari bantuan benih, jagung, padi, hingga alat pertanian,” ungkapnya.

Karena itu, Wildana mengajak semua pihak untuk terus berinovasi dan berkreasi, guna mendukung program pembangunan Kota Parepare.

“Saya berharap seluruh stakeholder masyarakat untuk menjaga dan memanfaatkan hasil-hasil pembangunan Kota Parepare,” tutupnya. (*/fajar)

  • Bagikan