FAJAR.CO.ID, SINJAI -- Ketua Forum Pimpinan Pondok Pesantren Kabupaten Sinjai, Mustakim angkat bicara terkait rencana pemilihan duta waria yang akan dilaksanakan Komisi Pencegahan Aids (KPA) Sinjai. Dia menilai, kegiatan itu mencederai slogan Bumi Panrita yang selama ini digaungkan oleh Pemerintah Kabupaten Sinjai.
Mustakim yang juga Pimpinan Ponpes Darul Ihsan Salohe itu menyebut, dalam beberapa tahun terakhir, Pemkab Sinjai melaksanakan sejumlah program di sektor keagamaan. Mulai dari Tahfiz Qur'an, dana hibah untuk Ponpes, insentif petugas keagamaan hingga pemberian bantuan hibah pembangunan masjid.
Akan tetapi, semua upaya tersebut akan runtuh dengan adanya rencana kegiatan pemilihan duta waria oleh KPA Sinjai yang dipimpin oleh Andi Kartini Ottong yang tak lain merupakan Wakil Bupati Sinjai. "Kami mengecam dan menyayangkan rencana kegiatan itu," tegasnya, Rabu (19/10/2022).
Menurutnya, kegiatan yang melibatkan waria tidak dibenarkan dalam agama. Apalagi jika mendukung hingga mendanai kegiatan seperti itu. Oleh karena itu, dia meminta Pemkab Sinjai dan semua elemen yang menjadi pendukung dan pelaksana pemilihan duta waria ini agar membatalkan rencana tersebut.
"Tidak ada jalannya dalam agama kita, ini soal prinsip, bukan soal sepeleh, ini akan mengundang laknat atau bencana dari Allah SWT, kami meminta acara ini dibatalkan," tambahnya.
Pemilihan duta waria ini diketahui setelah surat Komisi Penanggulangan Aids Kabupaten Sinjai nomor 19/KPA-SJ/X/KPAK tanggal 17 Oktober 2022 yang ditandatangani Ketua KPA Sinjai, Andi Kartini Ottong beredar luas di media sosial.