FAJAR.CO.ID, RANTEPAO - Yayasan Hadji Kalla (YHK) melalui Bidang Islamic Care tengah menjalankan Program Tempat Pendidikan Alquran (TPQ) Pelosok di Kabupaten Toraja Utara. Targetnya ialah bagaimana agar masyarakat yang berada di daerah tertinggal dapat memperoleh pengetahuan terhadap Alquran dengan lebih baik dan bisa membacanya sesuai dengan makhraj yang benar.
Salah satu kelompok belajar yang dibina adalah TPQ Alif di Kecamatan Rantepao. TPQ ini memiliki lebih dari 30 murid yang berasal dari beberapa kelurahan. Lokasi binaan ini menjadi sangat unik karena menjadi tempat belajar Al-Quran dengan kondisi kelompok minoritas muslim yang hanya ada 8% populasi.
Program ini kembali bekerjasama dengan Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Sulsel. Koordinator pengajar perwakilan IZI wilayah Rantepao, Sri Salti Jayus, menjelaskan, program ini berjalan sesuai dengan perencanaan dan disambut baik oleh warga dan pemerintah setempat. Walaupun berdiri di tengah kondisi minoritas, anak-anak binaannya tetap semangat untuk belajar.
“Kami telah menjalankan proses belajar Alquran ini dengan mengikuti arahan dari Yayasan Hadji Kalla. Walau kita di sini minoritas, namun ada banyak anak dari komunitas muslim setempat yang datang dan menjadi murid. Kita belajar tiga kali dalam sepekan. Anak-anak tetap semangat belajar dan itulah juga yang membuat kami para pengajar juga ikut semangat," tuturnya.
Saat dikunjungi oleh Tim YHK pada (23/11/22), peserta TPQ terlihat antusias dalam belajar. Di antara para peserta, ada beberapa yang sudah bisa membaca dan ada juga yang baru mengenali huruf hijaiyyah. Metode belajar yang diberikan adalah metode membaca Iqra. Selain program belajar, YHK juga memberikan Alquran, meja belajar dan baju seragam untuk anak-anak binaan ini. Bantuan ini diharapkan bisa menjadi motivasi bagi anak-anak.