”Totalnya lebih dari Rp3 triliun. Kalau komoditasnya itu dari Australia. Tidak semua dari sini, ada juga yang diimpor dan itu bayar PPN,” jelasnya.
Lebih lanjut Zaeni mengatakan, penerimaan tersebut sebenarnya tercatat dan terhitung di kantor pajak. Tetapi dalam proses pengumpulannya, menjadi tanggung jawab Bea Cukai.
”Itu menjadi penerimaan pajak, tetapi yang kumpulkan kami, Bea Cukai. Kalau tercatatnya, dia masuk sebagai pendapatan dari penerimaan pajak dan dicatat oleh teman-teman pajak,” jelasnya.
- Butuh Inovasi
Pengamat keuangan Sutardjo Tui menilai, tingginya penerimaan dari Bea Masuk mengindikasikan konsumsi barang impor cukup besar. Hal itu bisa berdampak pada penggunaan barang-barang lokal.
Seharusnya, kata dia Bea Keluar lebih besar. Sebab, ekspor Sulsel belakangan ini digembor-gemborkan jumlahnya sangat besar, bahkan pada saat masa pandemi masih terjadi.
”Ini menandakan banyak barang impor yang dikonsumsi masyarakat di kawasan Sulbagsel. Harusnya kan Bea Keluar yang besar, apalagi ekspor kita katanya besar, apapun jenisnya,” kata dia.
Dengan begitu, inovasi untuk barang-barang lokal perlu ditingkatkan, agar bisa memancing minat masyarakat internasional. Jika itu terjadi, maka pendapatan dari ekspor akan lebih besar.
”Dalam konteks ini, tentu butuh inovasi. Karena kalau Bea Keluar kecil, artinya cara kita ya begitu-begitu saja. Teyapi bisa saja pencatatan ekspor.itu dilakukan pihak lain sehingga tidak terhitung di Bea Cukai,” jelasnya. (wid)
Bea Masuk
- Target : Rp232,89 miliar
- Realisasi : Rp201,67 miliar
- Tahun Sebelumnya : Rp154,47 miliar
- Pertumbuhan : 30,56 persen
- Capaian : 86,60 persen
Bea Keluar
- Target : Rp28,59 miliar
- Realisasi : Rp28,91 miliar
- Tahun Sebelumnya : Rp20,60 miliar
- Pertumbuhan : 40,34 persen
- Capaian : 101,10 persen
Cukai
- Target : Rp45,19 miliar
- Realisasi : Rp54,43 miliar
- Tahun Sebelumnya : Rp37,04 miliar
- Pertumbuhan : 46,95 persen
- Capaian : 120,46 persen
Hasil Tembakau
- Target : Rp38,69 miliar
- Realisasi : Rp50,03 miliar
- Tahun Sebelumnya : Rp31,58 miliar
- Pertumbuhan : 58,31 persen
- Capaian : 129,30 persen
Minuman Mengandung Etil Alkohol