FAJAR.CO.ID, BARRU--Sekretaris Daerah Dr. Ir. Abustan, M.Si membuka acara Monitoring terpadu percepatan stunting oleh TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) Provinsi Sulawesi Selatan di Kabupaten Barru, di aula Bappelitbangda, Kamis (15/12/ 2022).
Acara tersebut dimaksudkan untuk mengoptimalisasi percepatan penurunan stunting di seluruh Kabupaten/Kota termasuk Kabupaten Barru Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dimana ditargetkan pada tahun 2024, prevelensi stunting menjadi 14 persen Se-Nasional sehingga untuk menata kelembagaan, mekanisme dan tata kerja percepatan penurunan stunting kecamatan, Lurah dan desa juga perlu aktif sehingga tim percepatan penurunan stunting bisa optimal.
Mengingatkan kembali stunting merupakan gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang pada periode 1000 hari pertama kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia 23 bulan.
Dampak dari stunting adalah kemampuan kognitif berkurang, mudah sakit, fungsi tubuh yang tidak seimbang, postur tubuh tak maksimal saat dewasa, saat tua berisiko terkena penyakit berhubungan dengan pola makan dan mengakibatkan kerugian ekonomi.
Lebih lanjut Sekda Barru Dr. Ir. Abustan, M.Si menegaskan bahwa di tahun 2023, rencananya, perhatian tidak hanya fokus pada anak penderita stunting, tetapi juga pada pencegahan penambahan angka stunting. Menurutnya, mencegah bahaya stunting sejak dini akan membantu menghambat pertumbuhan angka stunting yang baru.
“Kita tidak boleh hanya fokus pada pemenuhan gizi bagi anak stunting saja, tetapi kita juga harus fokus pada munculnya angka stunting baru. Kita akan fokus pada pemenuhan gizi bagi ibu hamil makanya POKDARTI perlu mengawal semuanya,” tegasnya.