FAJAR.CO.ID – Isu perombakan atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju menjadi perbincangan hangat belakangan ini. Bahkan, dikabarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan reshuffle kabinet pada hari ini, Rabu pon (1/2).
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menyebut, reshuffle jajaran menteri merupakan hak prerogtif Presiden Jokowi. Dia menilai, jika reshuffle benar terjadi, akan menyasar menteri dari Partai NasDem.
“Reshuffle sah saja dilakukan mengingat itu keputusan politik Presiden, dari sisi politik reshuffle kemungkinan menyasar kader NasDem. Karena pasca deklarasi Anies, terkesan Presiden tidak nyaman dengan NasDem,” kata Dedi kepada JawaPos.com, Rabu (1/2).
Ia menyebut, ketidaknyamanan Jokowi atas langkah NasDem yang mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (Bacapres) 2024, ditunjukkan dengan ketidakhadirannya pada setiap acara Partai NasDem. Sebab, Jokowi kerap kali menghadiri acara partai koalisi pemerintah.
“Mulai dari saling sindir hingga tidak hadiri kegiatan NasDem, sebagaimana kegiatan partai lain yang dihadiri presiden,” ucap Dedi.
Dedi tak memungkiri, reshuffle kabinet juga salah satunya evaluasi berdasarkan kinerja. Namun, reshuffle kabinet sangat kental nuansa politik.
“Sisi lain, banyak kinerja kementerian yang perlu perombakan, termasuk kader NasDem di Mentan, lalu Golkar di Menpora, dan PKB di Menaker. Tetapi, reshuffle lebih sering karena faktor politik, maka ia akan sasar soal komposisi koalisi pemerintah,” ujar Dedi.